Tips Sukses Wawancara Kerja

By Kantia - December 01, 2017

Hi everyone!

Aku menulis ini bukan didasari karena aku merasa lebih ahli atau apapun. Aku hanya mencoba membagikan pengalaman-pengalamanku yang bodoh lalu supaya bisa dihindari oleh kalian semua. Overall, hal-hal yang aku paparkan disini semata-mata supaya bisa memperkuat kesan yang baik dan meminimalisir kesan yang kurang baik.


DO'S
1. First Impression Menentukan Segalanya
Ketika pertama kali dipanggil, pasti kita akan berjalan dari jarak tertentu menuju lokasi pewawancara. Jika mereka berada di balik pintu, ketuk pintu terlebih dahulu (dengan sopan) lalu bilang, "Permisi, boleh saya masuk?". Jika mereka berada di satu ruangan besar dan kita berjalan menuju mereka, berjalanlah dengan yakin dan tersenyumlah lepas sembari berjalan mendekat. Psst, ada penelitian yang membuktikan bahwa orang yang banyak tersenyum itu lebih sukses di masa depannya. Tiba-tiba aku teringat dengan salah satu pimpinan di Bank Indonesia (sekarang Direktur di OJK) yang setiap bertemu siapapun pasti tersenyum. Aku perhatikan juga, kebanyakan pimpinan di instansi-instansi besar selalu tersenyum ketika bertemu stakeholders.
Lagipula, senyuman yang tulus dan durasinya lama akan mencairkan suasana hati lawan bicara.

2. Pakai pakaian yang pantas dan nyaman
Sesuaikan juga dengan tema pakaian yang diwajibkan (kalau ada). Kalau aku sendiri, jujur, di saat tes wawancara Pendidikan Calon Staf (PCS) OJK, memakai pakaian seadanya tapi pantas dan nyaman. Memang sih, pada saat proses wawancara, ada beberapa peserta yang penampilannya cukup "Wow" dengan ditambah polesan make-up sana-sini. Kalau aku sih, waktu itu memang sengaja tidak terlalu berusaha menonjolkan make-up ataupun pakai parfum yang mahal dan wangi. Aku malah sengaja ingin menampilkan kesan bahwa aku orang yang biasa-biasa saja, supaya terkesan low maintenance. Tapi kalau dalam urusan penampilan memang aku cukup low maintenance sih (sepertinya) :p

3. Harus terlihat yakin dan bisa meyakinkan
Terkadang ada pertanyaan-pertanyaan yang menuntut kesiapan dan kesigapan kita dalam menghadapi suatu permasalah yang ada. Misalnya, "Kamu siap jika ditempatkan di seluruh Indonesia? Kalau begini, begitu, dll bagaimana?". Jawab saja, "Ya, saya siap" dengan nada dan sikap tubuh yang menunjukkan bahwa kamu benar-benar siap dan sanggup. Jika diberi kesempatan menjelaskan alasannya, sampaikan dengan tenang.

4. Hafalkan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan standar
Nah, ini salah satu yang sangat amat penting. Waktu persiapan tes wawancara di OJK, aku sempat menulis beberapa daftar kemungkinan pertanyaan yang akan diajukan oleh pewawancara beserta jawaban terbaik, terlogis, dan terdiplomatis. Tentunya dengan belajar dari pengalaman wawancara-wawancara sebelumnya. Keuntungan dengan melakukan ini, yaitu ketika wawancara pertanyaan ini dilontarkan, maka ekspresi wajah tidak terlihat terlalu kaget dan bisa menjawab dengan tenang dan tepat. Selain itu, hal ini juga akan membantumu untuk menjawab suatu jenis pertanyaan dengan konsisten sesuai harapan.

5. Body Language
Mata:
Tatap mata pewawancara dalam-dalam dan lurus. Jangan melihat-lihat ke kanan dan ke kiri. Terkadang jika aku sedang berusaha mencari jawaban yang tepat, aku pejamkan mata rapat-rapat sebentar, lalu aku melihat pewawancara kembali. Just to gain some power back :)
Badan:
Condong ke arah pewawancara yang sedang berbicara dengan kita.
Tangan:
Tetap diam di atas paha, jangan bergerak kesana kemari.

6. Be Yourself
Tidak perlu mengada-adakan jawaban, tapi jawab saja sesuai dengan keadaan sesungguhnya. Jika dirasa hal tersebut adalah suatu kekurangan, sampaikan bahwa ada hal yang kamu lakukan untuk mengurangi atau meminimalisir kekurangan tersebut.

7. Berdoa
Well, berdoa itu wajib sebelum, selama, dan sesudah wawancara. Karena Tuhan yang Maha Membolak-balikkan Hati Manusia dan supaya urusan kita dimudahkan olehNya.. Amiin..

DON'TS
1. Jangan terlihat ragu
Once kamu terlihat ragu, maka pewawancara akan dengan cepat melihat ekspresi itu di wajahmu. Tak segan mereka akan melontarkan pertanyaan-pertanyaan lain yang sekiranya bisa menjatuhkan mental karena kamu terlihat tidak siap.

2. Jangan mencla-mencle
Masih ada hubungannya dengan poin DO'S di atas, jawabanmu harus konsisten. Karena bisa saja pewawancara menanyakan satu pertanyaan dengan konten yang sama namun berbeda bentuk di akhir wawancara.

3. Jangan Berdebat
Ketika pewawancara menanyakan sikapmu atas suatu permasalahan, maka terkadang mereka pasti akan men-challenge dengan pertanyaan lain yang berkaitan, dengan intonasi suara yang 'memancing' ego anak muda untuk keluar. Tetap tenang, tersenyum, dan sampaikan bahwa kamu menghargai masukan bapak/ibu tersebut, tapi menurut kamu, sikapmu ya demikian. Kalau misalnya mereka menganggapmu salah, ya bilang saja, "Maaf Pak/Bu". Anggap saja mereka adalah kedua orangtuamu yang harus kamu hormati :)

Kurang lebih itu tips yang bisa aku bagikan. Tentunya hal-hal seperti itu perlu dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari, dengan siapa saja, yaitu cara berkomunikasi yang baik. Mudah-mudahan bermanfaat ya!

  • Share:

You Might Also Like

1 comments

  1. halo kak.. salam kenal..
    kak izin tanya yang dimaksud kakak menlist daftar pertanyaan wawancara itu berkaca dari pengalaman wawancara kerja kakak sebelumnya kah? atau kakak kumpulkan melalui riset ya kak? terimakasih kak:)

    ReplyDelete