Pengalaman Mendaftar Pendidikan Calon Staf (PCS) Otoritas Jasa Keuangan - Part 1

By Kantia - November 30, 2017

Hi everyone!

Kali ini aku mau berbagi pengalamanku saat pertama kalinya mendaftar Pendidikan Calon Staf (PCS) Otoritas Jasa Keuangan. Karena aku telat lulus 1 semester, jadi aku baru wisuda tahun 2014. Sebelumnya, sudah ada lowongan PCS Angkatan 1 OJK, tapi tentu saja aku belum bisa mendaftar karena waktu itu aku belum wisuda sementara persyaratan administrasinya mewajibkan untuk sudah memiliki ijasah sarjana.
Sekitar bulan September/Oktober 2014 (maaf lupa) aku mendaftar PCS Angkatan 2. Tahapan tes yang pernah aku lewati yaitu sebagai berikut:

1) Seleksi Administrasi (Online)
Seperti pendaftaran tes bekerja lainnya, peserta harus mendaftar melalui website, kemudian mengunggah data-data yang diminta. Alhamdulillah semua data sudah aku miliki, jadi aku tinggal submit saja.

2) Tes Potensi Akademik dan Psikotes
Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Jujur, aku tidak mempersiapkan apapun karena aku rasa pasti bentuk soalnya sama dengan tes-tes lain yang pernah aku ikuti. Benar saja, bentuk soalnya standar seperti yang pernah aku kerjakan di tes-tes pekerjaan lainnya. Menurutku, siapapun pasti bisa melewati tahapan tes ini dan yang dibutuhkan hanya kecepatan, kebenaran, dan ketelitian. Sekitar 1-2 minggu setelah tahapan tes ini, akhirnya hasilnya diumumkan dengan cara login melalui website. Alhamdulillah aku lolos ke tahap berikutnya.

3) Tes Pengetahuan Umum dan Bahasa Inggris
Tanpa berprasangka buruk sedikitpun, aku (seperti biasa) tidak mempersiapkan apa-apa untuk menghadapi tes ini. Aku kira, bentuk soal dari tes pengetahuan umum adalah benar-benar pengetahuan umum sehari-hari entah itu politik, sosial, ekonomi, budaya, dan lain-lain.
Pagi itu aku sengaja datang lebih awal supaya tidak terlambat. Aku juga mampir dulu ke masjid di Universitas Airlangga (lokasi tes di kota Surabaya) supaya bisa ngadem sembari menunggu jadwal tes. Disana, aku berkenalan dengan salah satu peserta juga. Setelah berbasa-basi sedikit, akhirnya aku tahu bahwa beliau adalah kakak tingkatku di Teknik Informatika juga. Aku lihat beliau sedang komat-kamit berusaha keras untuk menghafalkan satu dokumen tebal yang ternyata Undang-Undang No. 21 tanggal 22 November 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. Beliau menanyakan bagaimana persiapanku menghadapi tahapan ini, dan dengan jujur aku jawab tidak ada. Kebetulan malamnya juga aku masih kelelahan akibat kerja jadi waitress di Pizza Hut. Aku pikir, beliau sepertinya melebih-lebihkan untuk persiapan pengetahuan umum. Karena waktunya sudah mendekati jadwal, kami pun bergegas menuju gedung yang dimaksud.
Benar saja kata kakak tingkatku itu, ketika lembaran tes dibagikan, aku sudah tercengang dengan pertanyaan nomor 1. Banyak sekali hal-hal yang terkait ke-OJK-an yang aku sama sekali tidak mengantisipasi. Berhubung aku sama sekali tidak bisa mengira-ngira apa jawaban yang tepat, ya sudah aku jawab sekenaku saja, pilihan mana yang kira-kira menurutku benar. Saat itu aku benar-benar pasrah, tapi masih berharap akan ada keberuntungan sehingga jawaban ngawurku itu benar semua.
Tahapan kedua yaitu tes Bahasa Inggris. Sebelumnya, penyedia jasa seleksi sudah menginformasikan bahwa apabila memiliki sertifikat tes bahasa Inggris dengan skor yang memadai, maka tidak perlu mengikuti tes bahasa Inggris lagi. Aku pun menyerahkan fotokopi sertifikat IELTS-ku, kemudian pergi meninggalkan ruangan.

Hasilnya? Tentu saja aku tidak lolos. Salahku sendiri kurang mempersiapkan dengan baik. Dari awal, aku sempat setengah hati ketika mendaftar PCS 2 karena saat itu yang ada di otakku hanyalah bagaimana caranya dapat beasiswa lalu kuliah ke luar negeri. Pengalaman yang berharga ini aku jadikan pelajaran untuk mengikuti tes PCS 3 OJK.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments