My New York Dream
By Kantia - July 17, 2018
Have I told you that I used to watch "How I Met Your Mother" like everyday? Ya, dari nonton serial TV yang aku copy secara brutal dari hard disk external teman kuliah, aku pun jadi belajar nonton film berbahasa Inggris tanpa subtitle. It turned out that I practiced my listening and speaking skill a lot dari nonton serial TV tanpa subtitle itu. Selain karena ceritanya yang super bikin meleleh, aku suka banget sama aksen dan setting New York City-nya.
Gara-gara nonton diskusi di TV, aku pun jadi tahu bahwa dulunya ibukota Amerika Serikat terletak di New York City. Namun karena lama-lama penduduknya semakin padat dan semakin menyulitkan gerak pejabat pemerintahan, akhirnya pusat pemerintahan pun dipindahkan ke Washington D.C., sampai sekarang. Pernah dengar kan, istilah, "The City That Never Sleeps"? Ya itu New York City, dimana sampai sekarang pun masih menjadi pusat bisnis Amerika Serikat, bahkan dunia.
Dulunya aku bercita-cita ingin melanjutkan studi ke Inggris, but I changed my mind. Mau nggak mau, kiblat kita di dunia keuangan masih di Amerika Serikat. I hope I will make it there in 3 years, insya Allah.
Gara-gara nonton diskusi di TV, aku pun jadi tahu bahwa dulunya ibukota Amerika Serikat terletak di New York City. Namun karena lama-lama penduduknya semakin padat dan semakin menyulitkan gerak pejabat pemerintahan, akhirnya pusat pemerintahan pun dipindahkan ke Washington D.C., sampai sekarang. Pernah dengar kan, istilah, "The City That Never Sleeps"? Ya itu New York City, dimana sampai sekarang pun masih menjadi pusat bisnis Amerika Serikat, bahkan dunia.
Dulunya aku bercita-cita ingin melanjutkan studi ke Inggris, but I changed my mind. Mau nggak mau, kiblat kita di dunia keuangan masih di Amerika Serikat. I hope I will make it there in 3 years, insya Allah.
Credit to https://www.youtube.com/watch?v=SD5HeQRGMHM |
0 comments