Pengalaman Naik Bis Dari Malang ke Jombang dan Dari Jombang ke Malang
By Kantia - October 26, 2017
Hi everyone!
Kebetulan minggu lalu aku harus ke Jombang karena ada tugas negara. Karena tugas tersebut berlangsung secara cross weekend, akhirnya aku jadi tahu bagaimana rasanya naik bis dari dan ke Jombang. Begini ceritanya.
1. Bis dari Jombang ke Malang
Di hari Jumat, sekalian aku pulang ke Malang, aku naik bis dari terminal di Jombang kira-kira jam 16.30 WIB. Bis yang tersedia saat itu adalah bis Puspa Indah. Bisnya tidak sebesar bis pada umumnya, tanpa AC dan duduknya 2-2. Meskipun sudah naik, ternyata bis tidak langsung berangkat karena menunggu jumlah penumpang memenuhi target. Maklum, terminal Jombang sangat sepi tidak seperti terminal Bungurasih di Surabaya atau terminal Arjosari di Malang.
Jam 17.10-an, akhirnya bis berangkat dari terminal Jombang. Seperti layaknya bis ekonomi pada umumnya, bis tersebut menarik penumpang dari jalanan yang mereka lewati. Ternyata banyak sekali penumpang yang bertujuan ke arah Malang. Sampai-sampai banyak penumpang yang terpaksa harus berdiri. Oh iya, untuk ongkos Jombang ke Malang yaitu sebesar Rp 20.000. Lumayan mahal jika dibandingkan bis Patas Malang-Surabaya PP yang biasa aku naiki. Mungkin karena tidak banyak persaingan di trayek tersebut. But it's okay yang penting selamat sampai tujuan.
Berbeda dengan jalur Surabaya ke Malang, jalur Jombang ke Malang melewati jalanan pegunungan yang meliuk-liuk. Aku yang sebenarnya sudah sangat mengantuk dan lelah, terpaksa harus berpegangan kursi depan supaya tidak terjungkal ke kanan dan ke kiri. Jalanan juga sangat gelap karena jarangnya ada penerangan. Sinyal HP pun susah, maksimal Edge itu pun kembang kempis.
Setelah perjalanan selama 3 jam tersebut, akhirnya aku pun sampai di terminal Landungsari jam 20.30. Iya, bukan di terminal Arjosari tapi Landungsari yang lokasinya sangat dekat dengan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Bis dari Malang ke Jombang
Pagi itu aku sampai di pintu masuk terminal Landungsari Malang jam 5.30 pagi. Pada saat itu, bis yang tersedia adalah bis Puspa Indah, tapi bertujuan ke Kediri. Aku pun bertanya pada bapak-bapak di sekitar, ternyata bis yang menuju Jombang sudah tersedia, tapi aku harus berjalan ke dalam terminal. Di sana sudah ada bis Bagong yang bertujuan ke Jombang yang kemudian berangkat dari terminal jam 6.00 WIB. Bis Bagong yang aku naiki saat itu jauh lebih bagus daripada Puspa Indah. Ber-AC, kursinya nyaman, lebih bersih, dan lebih baru. Sama dengan pengalamanku dari Jombang ke Malang, bis menarik penumpang di sepanjang jalan. Tarifnya juga sama, yaitu sebesar Rp 20.000. Aku pun sampai di terminal Jombang jam 9.20-an.
Kebetulan minggu lalu aku harus ke Jombang karena ada tugas negara. Karena tugas tersebut berlangsung secara cross weekend, akhirnya aku jadi tahu bagaimana rasanya naik bis dari dan ke Jombang. Begini ceritanya.
1. Bis dari Jombang ke Malang
Di hari Jumat, sekalian aku pulang ke Malang, aku naik bis dari terminal di Jombang kira-kira jam 16.30 WIB. Bis yang tersedia saat itu adalah bis Puspa Indah. Bisnya tidak sebesar bis pada umumnya, tanpa AC dan duduknya 2-2. Meskipun sudah naik, ternyata bis tidak langsung berangkat karena menunggu jumlah penumpang memenuhi target. Maklum, terminal Jombang sangat sepi tidak seperti terminal Bungurasih di Surabaya atau terminal Arjosari di Malang.
Jam 17.10-an, akhirnya bis berangkat dari terminal Jombang. Seperti layaknya bis ekonomi pada umumnya, bis tersebut menarik penumpang dari jalanan yang mereka lewati. Ternyata banyak sekali penumpang yang bertujuan ke arah Malang. Sampai-sampai banyak penumpang yang terpaksa harus berdiri. Oh iya, untuk ongkos Jombang ke Malang yaitu sebesar Rp 20.000. Lumayan mahal jika dibandingkan bis Patas Malang-Surabaya PP yang biasa aku naiki. Mungkin karena tidak banyak persaingan di trayek tersebut. But it's okay yang penting selamat sampai tujuan.
Berbeda dengan jalur Surabaya ke Malang, jalur Jombang ke Malang melewati jalanan pegunungan yang meliuk-liuk. Aku yang sebenarnya sudah sangat mengantuk dan lelah, terpaksa harus berpegangan kursi depan supaya tidak terjungkal ke kanan dan ke kiri. Jalanan juga sangat gelap karena jarangnya ada penerangan. Sinyal HP pun susah, maksimal Edge itu pun kembang kempis.
Setelah perjalanan selama 3 jam tersebut, akhirnya aku pun sampai di terminal Landungsari jam 20.30. Iya, bukan di terminal Arjosari tapi Landungsari yang lokasinya sangat dekat dengan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Bis dari Malang ke Jombang
Pagi itu aku sampai di pintu masuk terminal Landungsari Malang jam 5.30 pagi. Pada saat itu, bis yang tersedia adalah bis Puspa Indah, tapi bertujuan ke Kediri. Aku pun bertanya pada bapak-bapak di sekitar, ternyata bis yang menuju Jombang sudah tersedia, tapi aku harus berjalan ke dalam terminal. Di sana sudah ada bis Bagong yang bertujuan ke Jombang yang kemudian berangkat dari terminal jam 6.00 WIB. Bis Bagong yang aku naiki saat itu jauh lebih bagus daripada Puspa Indah. Ber-AC, kursinya nyaman, lebih bersih, dan lebih baru. Sama dengan pengalamanku dari Jombang ke Malang, bis menarik penumpang di sepanjang jalan. Tarifnya juga sama, yaitu sebesar Rp 20.000. Aku pun sampai di terminal Jombang jam 9.20-an.