Hi everyone!
Setelah gagal di percobaan pertama mendaftar pekerjaan di salah satu Grup Astra (BACA JUGA: Pengalaman Melamar Pekerjaan ke AGIT), aku pun tidak menyia-nyiakan kesempatan kedua ketika ada lowongan pekerjaan di Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN - baca:temin). Posisi yang dibuka saat itu juga berupa management trainee, jadinya bersifat lebih universal tidak melulu kalau lulusan A maka akan mengerjakan A.
1. Presentasi Profil Perusahaan
Pada hari H ketika semua peserta dikumpulkan untuk pertama kalinya, ternyata belum ada tes apapun. Jadi, hanya ada presentasi mengenai profil perusahaan. Jujur, presentasinya sangat menarik karena sepertinya sebagai karyawan baru akan banyak dapat challenge. Jadi kalau kamu tipe orang yang suka belajar dan tantangan, pasti akan cocok bekerja disini.
Sesudah presentasi, panitia menyediakan sebuah tablet untuk kemudian digunakan oleh peserta untuk mengisi data pribadi mereka. Jadi, aplikasi yang sudah ada pada tablet tersebut nanti akan digunakan untuk menyeleksi peserta yang berhak untuk lanjut ke tahap berikutnya.
2. Tes Tertulis
Seperti pada proses penerimaan karyawan baru pada umumnya, ada tes tertulis berupa tes potensi akademis dan tes psikologis. Ada tes pauli juga dimana kita harus berhitung cepat dan benar. Selain itu, ada juga isian pertanyaan seperti ini, "Apakah Anda pernah mendaftar pekerjaan ke grup Astra dalam jangka waktu kurang dari 2 tahun?" Aku pun mengingat-ingat bahwa terakhir kali aku mendaftar ke Grup Astra yaitu 2,5 tahun lalu jadi aku pun menjawab tidak pada pertanyaan tersebut.
Panitia pun menyampaikan bahwa peserta harus jujur dalam mengisi pertanyaan tersebut karena sistem rekrutmen sudah sangat terintegrasi, jadi akan ketahuan siapa yang tidak jujur dalam menjawab. Aku pun sempat dengar percakapan dua orang mbak-mbak, "Kamu gimana? Jawab ya atau tidak?" "Tidak" "Lho, kan baru daftar anak perusahaan lainnya kurang dari 2 tahun?" "Ah biarin". Hasilnya? Aku tidak menemui mbak-mbak tersebut pada tahap berikutnya.
Kejujuran itu nomor satu apalagi kalau dalam hal pekerjaan, jangan ditiru ya.
3. Tes Wawancara
Alhamdulillah lolos tes tertulis, jadi aku berhak mengikuti tes wawancara. Wawancara dilakukan di satu ruangan, terdiri dari 2 pewawancara di sisi ruangan yang berbeda. Satu pewawancara mengetes satu peserta. Aku sudah mempersiapkan surat lamaran sebagus mungkin, pakai bahasa Inggris dan agak sedikit melebih-lebihkan terkait kecocokan budaya perusahaan dengan kepribadianku. Ya, namanya juga orang usaha hehehe.
Pertanyaan yang diajukan lumayan umum, standar yang ditanyakan oleh pewawancara pada umumnya. Belum ada hal-hal teknis yang ditanyakan oleh beliau. Nah, ada satu poin terkait konsistensi bekerja. Karena waktu itu aku bilang, aku bekerja di EF hanya sambil menunggu pekerjaan lain yang lebih baik, sepertinya beliau kurang berkenan. Setelah kupikir-pikir, memang seharusnya aku tidak menjawab seperti itu.
Di akhir wawancara, beliau menyampaikan bahwa hasilnya akan disampaikan paling lambat minggu depan.
Hasilnya? Tentu saja aku gagal lagi karena tidak ada satu pun pengumuman atau pemberitahuan bahwa aku lolos atau tidak.
Setelah gagal di percobaan pertama mendaftar pekerjaan di salah satu Grup Astra (BACA JUGA: Pengalaman Melamar Pekerjaan ke AGIT), aku pun tidak menyia-nyiakan kesempatan kedua ketika ada lowongan pekerjaan di Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN - baca:temin). Posisi yang dibuka saat itu juga berupa management trainee, jadinya bersifat lebih universal tidak melulu kalau lulusan A maka akan mengerjakan A.
1. Presentasi Profil Perusahaan
Pada hari H ketika semua peserta dikumpulkan untuk pertama kalinya, ternyata belum ada tes apapun. Jadi, hanya ada presentasi mengenai profil perusahaan. Jujur, presentasinya sangat menarik karena sepertinya sebagai karyawan baru akan banyak dapat challenge. Jadi kalau kamu tipe orang yang suka belajar dan tantangan, pasti akan cocok bekerja disini.
Sesudah presentasi, panitia menyediakan sebuah tablet untuk kemudian digunakan oleh peserta untuk mengisi data pribadi mereka. Jadi, aplikasi yang sudah ada pada tablet tersebut nanti akan digunakan untuk menyeleksi peserta yang berhak untuk lanjut ke tahap berikutnya.
2. Tes Tertulis
Seperti pada proses penerimaan karyawan baru pada umumnya, ada tes tertulis berupa tes potensi akademis dan tes psikologis. Ada tes pauli juga dimana kita harus berhitung cepat dan benar. Selain itu, ada juga isian pertanyaan seperti ini, "Apakah Anda pernah mendaftar pekerjaan ke grup Astra dalam jangka waktu kurang dari 2 tahun?" Aku pun mengingat-ingat bahwa terakhir kali aku mendaftar ke Grup Astra yaitu 2,5 tahun lalu jadi aku pun menjawab tidak pada pertanyaan tersebut.
Panitia pun menyampaikan bahwa peserta harus jujur dalam mengisi pertanyaan tersebut karena sistem rekrutmen sudah sangat terintegrasi, jadi akan ketahuan siapa yang tidak jujur dalam menjawab. Aku pun sempat dengar percakapan dua orang mbak-mbak, "Kamu gimana? Jawab ya atau tidak?" "Tidak" "Lho, kan baru daftar anak perusahaan lainnya kurang dari 2 tahun?" "Ah biarin". Hasilnya? Aku tidak menemui mbak-mbak tersebut pada tahap berikutnya.
Kejujuran itu nomor satu apalagi kalau dalam hal pekerjaan, jangan ditiru ya.
3. Tes Wawancara
Alhamdulillah lolos tes tertulis, jadi aku berhak mengikuti tes wawancara. Wawancara dilakukan di satu ruangan, terdiri dari 2 pewawancara di sisi ruangan yang berbeda. Satu pewawancara mengetes satu peserta. Aku sudah mempersiapkan surat lamaran sebagus mungkin, pakai bahasa Inggris dan agak sedikit melebih-lebihkan terkait kecocokan budaya perusahaan dengan kepribadianku. Ya, namanya juga orang usaha hehehe.
Pertanyaan yang diajukan lumayan umum, standar yang ditanyakan oleh pewawancara pada umumnya. Belum ada hal-hal teknis yang ditanyakan oleh beliau. Nah, ada satu poin terkait konsistensi bekerja. Karena waktu itu aku bilang, aku bekerja di EF hanya sambil menunggu pekerjaan lain yang lebih baik, sepertinya beliau kurang berkenan. Setelah kupikir-pikir, memang seharusnya aku tidak menjawab seperti itu.
Di akhir wawancara, beliau menyampaikan bahwa hasilnya akan disampaikan paling lambat minggu depan.
Hasilnya? Tentu saja aku gagal lagi karena tidak ada satu pun pengumuman atau pemberitahuan bahwa aku lolos atau tidak.
0 comments